INFO
TENTANG SUREN
Sinonim: Cedrela febrifuga Blume (1823), Toona febrifuga (Blume) M.J. Roemer (1946), Cedrela sureni (Blume) Burkill (1930)
Nama lokal/daerah: Suren, surian, surian amba (Sumatera).
DESKRIPSI TANAMAN
Pohon berukuran sedang sampai besar, dapat
mencapai tinggi 40-60 m dengan tinggi bebas cabang hingga 25 m. Diameter dapat
mencapai 100 cm, bahkan di pegunungan dapat mencapai hingga 300 cm. Berbanir
hingga tinggi 2 m. Kulit batang terlihat pecah-pecah dan seolah tumpang tindih,
berwarna coklat keputihan, pucat hingga keabu abuan, dan mengeluarkan aroma
apabila dipotong. Kayunya ringan, dengan gubal kayu suren berwarna kemerahan,
tekstur kayu kasar mempunyai struktur liang bergelang dengan ira yang bersimpul
atau beralun. Kayu suren termasuk kelas awet sehingga termasuk ke dalam kelas
kayu ringan.
Syarat Tumbuh
Tanaman ini tumbuh pada daerah bertebing dengan
ketinggian 600 s/d 2.700 m dpl dengan temperature 22ÂșC.
Kegunaan / manfaat :
Sebagai kayu perkakas; papan; peti; kotak cerutu;
kayu bangunan; plywood; rangka pintu & jendela ; kayu perkapalan; seni ukir
& pahat; potlot; moulding. Kayunya sering digunakan untuk lemari, mebel,
interior ruangan, panel dekoratif, kerajinan tangan, alat musik, kotak cerutu,
finir, peti kemas, dan konstruksi.
Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan selain
kayunya juga kulit dan akarnya dimanfaatkan untuk bahan baku obat
diarrhoea dan ekstrak daunnya dipakai sebagai antibiotik dan bio-insektisida;
sedangkan kulit batang dan buahnya dapat disuling untuk menghasilkan minyak
esensial (aromatik).
Tanaman Suren bisa ditemukan di Pudak, tepatnya
di lereng Gunung Wilis Ponorogo. Dari hasil penelitian Diklat Lanjutan ke XVIII
ternyata di lereng Gunung Wilis di temukan tanaman Suren yang ternyata
mempunyai manfaat/ kegunaan dalam kehidupan sehari hari.
No comments:
Post a Comment